Hmmmm
Gaperlu pake Hai lagi kali ya..
atau boleh deh buat opening biar ga serius-serius amat.
SELAMAT PAGI .........
Si gue ngeluarin page baru lagi akhirnya..
dan untuk kali ini..
Page ini bakalan gue bawa serius.
Gue mau berbagi tentang ketakutan akan diri gue sendiri dan ketakutan lainnnya.
Sekalian melepas semua pikiran yang ada di otak gue, dan kenapa harus di blog ini?
Sharing aja kali ya....
oh iya.. page ini bakalan jadi beberapa part...
karena takut banyak banget kalau dijadiin satu page aja.
dan...
langsung aja.
Sebelumnya gue mau mempertanyakan tentang diri.
Apa kalian pernah takut akan sesuatu yang gak sadar ternyata itu diri kalian sendiri?
Seperti..
Kalian takut teman kalian pergi ....
.
.
.
.
Tapi bukan itu .. kalian Cuma takut diri kalian sendirian bukan takut teman kalian pergi.
Seringkali kita gak pernah sadar..
Masalah sesungguhnya bukan ada pada orang lain tapi pada diri sendiri.
Terlalu banyak membiarkan diri menjadi egois dan menuntut banyak pada orang lain.
Kita lupa setiap orang punya dunia mereka masing-masing .
Sekalipun itu orang terdekat, kekasih, bahkan keluarga kita sendiri.
Next ..
Apa kalian penah takut sama apa yang udah mendarah daging di diri kalian sendiri?
Mungkin pertanyaan ini lebih mengarah ke diri yang kurang bersyukur tentang dirinya sendiri .
Sekalipun ini salah tapi gue sendiri pernah.
gue menolak semua yang ada dalam diri sendiri, Introvert, ga enakan, merendah, kurang percaya diri.
Butuh waktu yang lama untuk mengatakan “enggak apa-apa, gasemua orang terlahir sempurna, kamu yang sekarang sudah sangat berharga, jadilah kamu dirimu sendiri”
Gue gabisa kalau semua orang yang gue kenal merasa enggak suka sama gue.
Segitu takutnya gue sama orang-orang yang gabisa nerima gue.
Itu gue belum ngerti, kalau enggak semua orang bisa nerima kondisi kita entah itu visual atau sifat.
Dulu. Pernah.
Simple nya gue gatau.
kita enggak butuh semua orang nerima keadaan kita.
Cukup diri sendiri.
Yang bisa nerima diri apa adanya dan tetap mau menjaga dan sayang.
Apa kalian pernah takut bertemu dengan orang-orang diluar, entah itu yang sudah kalian kenal ataupun orang baru?
Yang gue alamin, ini karena gue terlalu lama ngerasa nyaman sama seisi rumah.
Nyaman untuk tidak bertemu siapa-siapa kecuali orang yang sudah biasa berada di rumah.
Waktu maksain diri untuk keluar, gue kaya orang linglung, gemeteran, dan sulit untuk memulai pembicaraan lebih dulu.
ini gabertahan lama, kurang lebih seminggu semuanya bakalan pulih, gue bisa balik ke diri gue yang cuek, suka cerita, tapi gue jadi orang yang takut buat jalan sendirian.
Pernah takut karena kalian berkata yang enggak-enggak ke orang yang nyakitin kalian?
Ini memang bentuk emosi.
Sebagian orang mewajari jika perkataan yang keluar dari orang yang tersakiti adalah hanya bentuk kekesalan sementara
Tapi sebagian juga bisa ikut terjerumus dan berakhir memanas
Dan sedikit dari sebagian menerima perkataan itu lalu pergi melanjutkan yang sudah terlanjur dia kerjakan.
Apa yang ditakutkan?
Pernah berpikir kata yang keluar dari bibir itu akan berbalik pada diri kalian sendiri?
Aku pernah.
Memang banyak hal yang pantas diwajari dari orang yang tersakiti.
Tapi bukan berarti kita bisa berkata seenaknya pada orang yang telah menyakiti.
Semua orang tentu mencari kebahagiannya sendiri.
Itu pilihan dia.
Berkata yang baik akan menjadi doa yang baik semoga tetap menjalin hubungan yang baik.
Sakitnya bisa mendewasakan.
Bukan untuk terlihat baik . tapi berdamai dengan diri sendiri akan menjadi lebih sulit saat kita hanya berbicara yang tidak-tidak dan semakin merusak hubungan dengan seseorang.
Selalu percaya bahwa akan ada yang lebih baik.
Percaya juga bahwa Tuhan selalu memenuhi yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan.
Perbaiki dari sekarang.
walaupun ini tidak mudah.
Komentar